Humor Klasik Minyak Tanah vs Humor “Blue Energy”

Cuplikan humor klasik :
Alkisah, pada masa minyak tanah masih akrab dengan keseharian wong cilik, yang konon katanya merupakan subsidi pemerintah, sering kita dapati tukang minyak tanah yang menjajakannya dengan gerobak keliling kampung-kampung, bahkan gang-gang kecil yang mungkin tidak pernah dikunjungi para pengelola atas negeri ini.Pada suatu kesempatan, tukang minyak sedang keluar dari gang menuju jalan raya dengan mendorong gerobak minyaknya. Saat baru saja sampai di jalan raya, tiba-tiba “Bruakkkkk...!!!!!”, tukang minyak dan gerobaknya terguling, tertabrak mobil. Tukang minyak tak sadarkan diri beberapa saat. Masyarakat yang kebetulan berada di pingir jalan dan menyaksikan kejadian tersebut langsung menolong tukang minyak yang malang itu.Tubuh itu diangkat beramai-ramai kemudian dipinggirkan di trotoar.Karena tidak juga sadarkan diri bahkan sempat kejang-kejang dan matanya melotot seperti sakarotul maut, maka salah seorang penolong mencoba meminta tukang minyak untuk sadar dengan menepuk-nepuk pipi tukang minyak sambil berkata: ”Pak, nyebut Pak! Nyebuuutttt…!”, seru penolong.Dan seketika tukang minyak merespon dengan menjawab sangat lenting “Minnyaaaakkkkkkkk…!”.
Humor di atas dikategorikan humor klasik karena disamping sudah lama kita dengar juga tidak relevan pada masanya, karena kita akan sulit menjumpai tukang minyak tanah dorong. Belum juga benar-benar hilang rasa humor klasik itu, kini kita sedang disajikan dengan humor baru terkait hilangnya Joko Suprapto, penemu “Blue Energy” asal Nganjuk, Jawa Timur. Apakah pak Joko hilang atau menghilang? Kalau benar-benar menghilang, tentu ada kepentingan diri pak Joko, misalkan terkait keamanan dirinya, tetapi jika hilang tentu terkait oleh kepentingan di luar diri Pak Joko, mengingat strategisnya penemuan beliau.Sayang humor yang kedua ini tidaklah mungkin akan membangkitkan rasa humor yang sesungguhnya, namun ujungya justru akan membangkitkan suatu keprihatianan semata.Semoga Pak Joko tidaklah hilang ataupun menghilang.

Temuan yang disebut dengan “Blue Energy” itu tentulah tidak sesederhana yang kita bayangkan, yakni hanya dengan air semata bisa dijadikan sebagai sumber energi. Ada formula tertentu yang diperhitungkan untuk menghasilkan energi yang bisa digunakan semisal menggerakkan kendaran bermotor.Mungkin karena mayoritas elemennya dari air, maka temuannya disebut sumber energi dari air. Sebagai penambah wacana terkait temuan tersebut dan agar tidak terjebak pada “kelirumonologi”, bisa kunjungi alamat ini http://rovicky.wordpress.com/2007/12/10/blue_energy/, atau kunjungi http://www.greencarcongress.com/ untuk mengetahui arikel-artikel terkait.

Hanya berharap semoga bumi, tanah, air, dan kekayaan yang ada di dalamnya benar-benar dikelola oleh negara untuk kemaslahatan dan kesejahteraan seluruh anak bangsa. Janganlah negeri ini menjadi seperti uraian kakawin(puisi) Bharatayudha pada masa kerajaan Panjalu (Kediri, Raja Jayabaya) 851 tahun silam, yang sebelumnya mengalahkan Jenggala. Diungkapkan pada kakawin tersebut :“Pulau Jawa adalah tanah yang subur makmur, sangat indah tiada tara, tetapi negara itu sedang menderita sedih karena dirusak oleh orang-orang jahat. Raja yang memerintah tidak mampu menjaganya.”.Konteksnya saat ini tentulah bukan hanya sekedar pulau Jawa, melainkan Indonesia, meskipun realitasnya pulau Jawa merupakan sentral kendali pemerintahan.

Semoga anak bangsa ini mendapatkan kail, bukan ikannya. Dan kepada mereka yang sedang membuat kail semoga diberikan kesempatan, arahan, dan bimbingan, bukannya penghancuran. Semoga Pak Joko dan keluarganya diberikan perlindungan dan penghargaan yang layak.
Amien.

Popular posts from this blog

Mengenal Concurrency Control pada Database

Normalisasi Tabel

Hidup Sehat Alami-Dr.Tan Tjiauw Liat