Dunia maya sebagai sarana lahirnya kekuatan alternatif

Hiruk-pikuk kasus hukum.
Akhir-akhir ini kita dihadapkan pada hiruk-pikuk kasus hukum yang menyangkut dua pimpinan KPK.Kasus tersebut sangat menyita perhatian dan energi bangsa ini, mengingat KPK adalah lembaga yang diharapkan bisa merepresentasikan gerakan reformasi, khususnya menyangkut kasus-kasus korupsi yang sudah mengakar di negeri ini. Korupsi telah menjadi tertuduh utama atas keterpurukan negeri ini, dan menjadikannya musuh bersama rakyat Indonesia. Begitu besarnya harapan rakyat kepada KPK, hingga perlakuan yang dirasa kurang adil terhadap lembaga tersebut bisa melukai hati rakyat, meskipun juga disadari bahwa KPK bukanlah lembaga kumpulan para malaikat.


Dengan dipicu penahanan kedua pimpinan KPK yang landasan hukumnya masih menjadi debat di kalangan umum, rakyat menjadi semakin gerah, kepercayaan kepada lembaga penegak hukum pun semakin melemah.Rakyat hanyalah rakyat, yang hanya bisa menyaksikan dan berteriak tanpa memiliki wewenang lebih. Akan tetapi rakyat juga sadar, bahwa kedaulatan tertinggi ada di tangannya.Mandat yang dilimpahkan kepada wakilnya seolah sudah tidak bisa diandalkan lagi, jika tidak bisa dibilang sudah tidak bisa sepenuhnya dipercaya. Melihat kondisi yang dirasa memprihatinkan, penggalangan dukunganpun menjadi makin tak terbendung. 


Dukungan teknologi informasi.
Rakyat yang merasa sudah lelah dengan aksi jalanan namun belum tentu efektif untuk menyuarakan aspirasinya, bahkan tidak jarang aksi jalanan justru hanya akan mengganggu kepentingan masyarakat luas, terlebih jika disusupi oknum yang tidak bertanggung-jawab. Dengan dukungan teknologi informasi yang berkembang pesat saat ini, khususnya teknoloogi informasi yang mendukung jejaring sosial, menjadikan rakyat seolah mendapatkan ruang yang leluasa dan efektif untuk menyuarakan aspirasinya.Bersama-sama dengan media informasi lainnya, teknologi jejaring sosial telah menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan dalam mengontrol kebijakan-keijakan yang menyangkut kepentingan publik.Media informasi ini, telah terbukti mampu menjadi saluran alternatif yang bisa diakses masyarakat nyaris tanpa perlu birokrasi berbelit untuk menyuarakan aspirasinya.


Facebook
Facebook, teknoloogi jejaring sosial yang paling popular saat ini telah turut memberikan andil cukup besar dalam menjembati aspirasi rakyat yang terdaftar sebagai anggotanya.Facebook yang awal mulanya digunakan sekedar sebagai media pertemanan, telah berkembang menjadi media penggalangan masa yang jauh lebih cepat dari model-model penggalangan sebelumnya.Hanya dalam waktu kurang-lebih 10 hari, gelombang dukungan dalam salah satu group bisa mencapai lebih dari sejuta anggota.Perlahan tapi pasti, sunyi tapi meyakinkan. Dukungan tersebut tentu sangat bermakna bagi penegakan hukum di negeri ini, setidaknya memberikan dukungan moril yang kuat pada lembaga yang dipercaya rakyat.Alhasil, dua pimpinan KPK yang telah ditahanpun bisa bebas kembali. Lebih dari itu, pihak kejaksaanpun akhirnya mengembalikan berkas terkait ke kepolisian, karena berdasarkan atas temuan Tim 8, tidak ditemukan cukup bukti yang kuat untuk diproses lebih lanjut. Dengan merunut kembali dari awal, apa yang akhirnya diputuskan merupakan rangkaian yang melewati tahapan berupa gerakan dukungan moril rakyat melalui facebook. Tentu tanpa menafikkan peran serta media lainnya


Prospek selanjutnya.
Gerakan penggalangan masa yang kini mulai bermetamorfosis ke dunia maya semakin mendapatkan angin segar dengan dukungan perangkat media yang semakin mudah dimiliki oleh masyarakat. Salah satunya adalah makin terjangkaunya harga telepon genggam yang menyediakan akses ke situs jejaring sosial. Meski perangkat ini mayoritas baru bisa dijangkau kalangan menengah ke atas, tetapi dengan melihat semakin terjangkaunya teknologi seluler oleh lapisan masyarakat, terbuka kemungkinan akses yang lebih luas lagi penggunaan jejaring sosial.Peningkatan pertumbuhan ekonomi tentunya juga tidak menutup kemungkinan dapat membantu penyebaran kesempatan akses. Dengan mengacu pada perkiraan World Bank, yang dimuat dalam harian Kompas tanggal 14 Setember 2009, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2009 diperkirakan mencapai sekitar 4,3%. Sedangkan tahun-tahun selanjutnya diperkirakan sebesar 5,4% tahun 2010, dan sekitar 6,0 sd 6,5% di tahun 2011.


Dari sisi teknologinya sendiri, dengan berkaca pada data statistik yang ada di http://www.nickburcher.com, terbuka peluang yang cukup besar pertumbuhan keanggotan facebook sebagai salah satu jejaring sosial, kususnya di Indonesia. Untuk periode September 2009, yang notabenya pertumbuhan ekonomi kita baru sekitar 4,3, telah tercatat bahwa Indonesia menempati urutan ketujuh dari jumlah pengguna facebook dunia. Bahkan kalau dilihat dari sisi pertumbuhan keanggotannya, Indonesia menempati urutan pertama per Juli 2009. Di sisi lainnya lagi, angka statistik juga menunjukkan masih terbukanya peluang penetrasi lebih besar lagi keanggotan facebook di Indonesia, karena Indonesia masih tergolong dalam kelompok negara yang penetrasi penggunaan facebooknya rendah, yaitu berada pada posisi tujuh puluh satu dari sembilan puluh satu negara yang masuk dalam sampel.


Dengan mempertimbangkan angka-angka statistik tesebut, ditambahkan lagi dengan kultur kekerabatan kita yang memang sangat kuat, maka penggalangan dukungan melalui dunia maya, yang dalam hal ini direpresentaskan oleh facebook, akan tumbuh menjadi kekuatan yang luar biasa, terutama untuk kasus yang menyangkut kepentingan publik. Kekuatan yang mungkin tidak kalah dengan yang disuarakan oleh parlemen, meski tidak memiliki kekuatan hukum, tetapi mampu merepresentasikan aspirasi yang nyata.

Yang perlu diwaspadai adalah terbukanya kemungkinan muncul wajah-wajah palsu dengan menyuarakan aspirasi titipan di dunia maya. Seiring derasnya arus informasi saat ini, kejelian dalam menilai kualitas informasi sangat diperlukan agar tidak mudah terombang-ambing arus yang menyesatkan, bahkan terjebak oleh euforia yang menenggelamkan nalar yang sehat. 

 Data keanggotan facebook.



Popular posts from this blog

Mengenal Concurrency Control pada Database

Normalisasi Tabel

Hidup Sehat Alami-Dr.Tan Tjiauw Liat